Dosen Unwaha menciptakan Piranti Sensor Potensi lahan

Permasalahan lahan kritis di Kabupaten Jombang menjadi isu penting karena merupakan kendala utama bagi peningkatan produktivitas pertanian. Sebagai upaya untuk mengatasi kondisi lahan kritis tersebut perlu deteksi dini sehingga segera bisa diatasi. Dosen Unwaha yang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang berhasil merancang alat sensor potensi lahan sebagai bentuk nyata dari hasil pembiayaan hibah Kemenristek Dikti melalui skema Penelitian Terapan tahun 2021. Tim peneliti terdiri dari ketua Zulfikar, SP. M.Si, anggota Munawarah S.Kom. M.Si dan Ambar Susanti SP. MP serta kepala tim teknis IT Tholib Hariono, S.Kom. M.Kom. Piranti sensor sudah diujicobakan pada 4 lokasi lahan kritis di Kecamatan Ploso, dan satu lokasi lahan di Wonosalam. Hasil uji validasi dengan pendekatan estimator kernel order tinggi menunjukkan hasil yang cukup signifikan.

Inonasi piranti ini mengenai program aplikasi Arduino sebagai piranti sensor pengukuran potensi lahan berdasarkan pengukuran biomassa pohon yang terintegrasikan dengan pengukuran suhu, kelembaban, dan pH. Sensor pengukuran biomassa pohon didasarkan hasil uji estimasi biomassa dengan persamaan allometrik yang dikombinasikan dengan estimator kernel agar didapatkan hasil estimasi yang valid. Komponen suhu, kelembaban, pH dan biomassa suatu lahan mampu menjelaskan potensi lahan tersebut untuk budidaya.

Ketua Tim IT memperagakan Uji Coba Piranti Sensor Potensi Lahan

Piransi sensor potensi lahan telah diajukan hak patennya dengan daftar paten Nomor Permohonan : S00202110116 dan telah dipublikasikan dengan nomer surat Nomor : HKI.3-KI.05.01.03.2021/SID/03306 pada tanggal 15 Desember 2021.